Friday, November 28, 2008

Bertamu Di Serambi Alex Sriewijono


Setengah jam yang mahal. Harus meluncurkan karya baru terlebih dahulu untuk bisa bertamu di serambi Alex Sriewijono, sebuah acara di O’Channel berjudul “Friends N The City”. Terakhir saya di sana adalah pada saat ulang tahun ke-1 "Friends N The City", setahun yang lalu. Sejak itu, kami berteman karib. Cukup sering bertukar pesan pendek, e-mail, dan cukup sering juga bertukar cerita langsung. Kemarin malam, akhirnya saya berkesempatan bertamu lagi ke sana untuk membicarakan “Rectoverso”.

Obrolan dengan Alex memang istimewa. Ia tidak menjalankannya seperti wawancara biasa. Alex selalu menggali makna, mencari latar, dan berbicara sesuai dengan ketertarikan hatinya ketimbang keharusan skrip. Sebuah kelangkaan di antara talkshow-talkshow teve yang biasanya berjejal pesan sponsor. Dan kami mengobrol selayaknya dua sahabat, tapi ditontoni kamera. Itu saja bedanya.

Bagaimana “Rectoverso”, “punggung ayam”, dan “11.11” di mata seorang Alex Sriewijono? Simak “Friends N The City” di O’Channel, malam ini, Jumat 28 Nov, pukul 22.00 WIB (re-run).

Selamat mengikuti!

Wednesday, November 26, 2008

Rectoverso Moment Week#2 Winner

"Dunia Maya Itu Nyata"
Oleh: P, Bandung.


Dunia maya itu nyata. Senyata apa yang kami rasakan sejak dua tahun lalu. Dia jawaban dari kebutuhan saya untuk memiliki seseorang yang bisa diajak berbagi segala hal. Tidak ada hal yang absurd menurutnya. Pembicaraan soal Tuhan, soal cinta, dan soal apapun yang belum tentu akan mendapat respon fair jika saya bicara dengan orang lain. Yang membuat saya pertama kali tertarik dengannya adalah ia tidak beragama dan ia sangat humanis. Bertukar pikiran dengannya seperti membuka lembaran buku yang merupakan kompilasi dari banyak pelajaran hidup. Dan saya seperti anak kecil yang punya mainan baru. Saya pun mulai kecanduan bicara dengannya.

Ketika pukul dua pagi ia menelepon saya cuma untuk bicara hal-hal tidak penting dan sama-sama menertawakan apa yang kami kira penting adalah kesenangan tersendiri. "Manusia ini tidak standar", itu yang sering sekali terlintas di kepala saya. Dan saya jatuh cinta. Medianya maya tapi rasa itu nyata. Rasa yang hadir dari kenyamanan. Nyamannya tidak dihakimi. Rasa yang hadir karena ketenangan. Tenang bersama seseorang yang fisiknya berada jauh tapi saya yakin ia selalu menyediakan jiwa dan pikirannya untuk kami berdua. Rasa lega ketika beban di hati sudah mau tumpah dan saya tahu saya memiliki dia untuk menangis. Semua itu saya dapatkan dari hubungan kami. Begitupun ketika ia penat menghadapi anak-anak buahnya serta birokrasi yang membuat stres. Sebagai seorang pemimpin, ia tidak boleh terlihat lemah. Namun ia punya saya untuk menangis, atau sekadar berteriak kesal. Saya tidak merasa perlu tahu apa pun lagi tentang dia. Siapa pun dia, apa pun dia, dia adalah sahabat saya dalam segala kondisi. Begitu juga saya, yang dia bilang adalah tempat jiwanya pulang.

Dan ketika pada suatu malam, dia bilang bahwa dia mencintai saya, dan saya balas dengan perkataan yang kurang lebih sama, itu sudah cukup. Apa yang kami punya sudah cukup membuat kami lengkap. Tak perlu kami membuat hubungan ini makin nyata dengan pertemuan. Tidak usah. Apa yang kami punya sudah sangat membahagiakan. Buat saya, dia adalah nyata. Bagi dia, saya adalah nyata. Apa yang kami miliki adalah nyata. Ketika sudah berlalu dua tahun dan kami masih menyimpan cinta itu dalam hati, biarlah seperti ini. Di sinilah kami, berada pada dua jalan berbeda, kembali pada cubicle kami masing-masing. Dia, yang dinanti oleh seorang perempuan yang menggendong seorang anak, dan saya, yang dinanti oleh seseorang di ujung jalan itu.

Ketika saya menulis ini, sambil mendengar lagu “We’re All In The dance” dari Feist, saya yakin cinta itu akan terus ada.

Night and day, the music plays on
We are all part of the show
While we can hold on to someone
Even though life won’t let us go

We all go round and round
Partners of lost and found
Looking for one more chance
All I know is,
We’re all in the dance



* Naskah ini melalui proses edit minimal, tanpa mengurangi makna dan isi.
** Atas permintaan ybs, nama asli pengirim tidak dicantumkan di sini. Thank you for sharing your life story with us.


Tuesday, November 25, 2008

Rectoverso Moment: "Hanya Isyarat"

Dia datang sekelebat. Fantasimu tertinggi. Impianmu yang paling mumpuni. Tapi seperti turis numpang lewat, dia datang untuk kembali menghilang. Akhirnya kamu cuma sanggup menyampaikan perasaanmu lewat cara yang paling halus, demi menyelamatkan hatimu dari kemungkinan patah atau remuk.

Kadang, cinta berlaku seperti turis. Sejenak dia singgah, lalu kembali meneruskan perjalanannya entah ke mana. Seperti bintang jatuh, yang numpang lewat sesaat di angkasa, ada cinta yang datang hanya untuk kembali menghilang. Yang jelas, selewat atau menetap, cinta pasti punya pelajarannya sendiri bagi sang hati.

Selasa, 2 Desember 2008: "Rectoverso Moment" minggu ke-3 akan membahas kisah dan lagu dengan tema: Mencintai Sebatas Punggung.

Cukup lihat dari belakang, dan dari jauh. Meski demikian, punggung itu selamanya meninggalkan jejak di hati kamu. Pernahkah kamu mengalami “cinta turis” semacam itu? Di mana? Sebatas apa kamu sanggup mengungkapkannya, menikmatinya? Please share your “isyarat”. Karena keindahan cinta sesungguhnya tersebar di mana-mana. Bukan semata-mata di lagu atau surat, bukan cuma di karya seorang pujangga atau di seikat mawar merah. Kadang cinta bisa tersampaikan lewat isyarat sehalus udara, air hujan, dan cahaya bulan. Jika kita mau menengok dan memberi kesempatan, setiap saat alam menyampaikan cintanya pada kita, dan membiarkan dirinya ibarat merpati pos yang sudi menyampaikan cinta kita pada siapa pun, di mana pun.

Kirim kisah Anda ke: program@cosmopolitanfm.com paling lambat hari Selasa 2 Desember 2008 pukul 18.00, dan jangan lupa sertakan satu judul lagu yang paling mewakili kisah Anda. Bagi yang kisahnya terpilih akan mendapatkan 1 paket Rectoverso (CD & Buku) sebagai apresiasi karena Anda bersedia membuka hati dan berbagi dengan kita semua.

Dan kalau boleh menambahkan satu permintaan sederhana: hari ini, maukah Anda meluangkan sedikit waktu untuk menyampaikan cinta Anda lewat alam? Cukup hayati keindahannya, dan dedikasikan keindahan itu bagi seseorang. Dalam hati saja.

Siapa tahu... alam memberikan jawabannya pada Anda dengan cara yang tak diduga.

Sampai bertemu di Rectoverso Moment hari Selasa depan, pukul 19.30 di Cosmopolitan 90.4 FM!

~ D ~

Friday, November 21, 2008

Rectoverso Moment: "Curhat Buat Sahabat"


Tidak berlebihan kalau ada anggapan yang mengatakan: sahabat yang terbaik sesungguhnya adalah kekasih yang terbaik. Kalau yang namanya pacar atau pasangan biasanya datang dengan segala tuntutan, seorang sahabat membebaskan kita melalui penerimaannya yang tanpa syarat. Kalau kita biasanya setengah mati berusaha menampilkan hanya yang terbaik bagi pacar atau pasangan, bersama seorang sahabat kita bisa menampilkan diri kita apa adanya tanpa usaha macam-macam. Sangat beruntung jika kita mampu menemukan seorang figur yang bisa kita cintai sebagai kekasih sekaligus kita akrabi layaknya seorang sahabat. Namun lebih beruntung lagi jika kita mampu menghadirkan diri kita sebagai sahabat sejati bagi siapa pun. Menerima mereka, yang kita cintai, secara apa adanya. Tanpa niat untuk mengubah, menghakimi, dan mengingkari mereka. Siapa tahu, keberuntungan ternyata itu bukan jatah segelintir manusia terpilih saja. Siapa tahu, keberuntungan itu juga milik kita, andai kita mau mengupayakannya. Memulai dari diri kita sendiri, untuk menjadi kekasih sekaligus sahabat terbaik bagi mereka yang kita cinta.

Selasa, 25 Nov 2008: "Rectoverso Moment" minggu ke-2 akan membahas kisah dan lagu dengan tema: Jatuh Hati Pada Sahabat Sendiri.

With or without you knowing it, it just grows. Right in front of you. Sahabat sendiri menjadi tambatan hati. Bisa juga karena kompensasi, tidak berhasil jadi kekasih, akhirnya harus puas jadi sahabat. Apakah dia pernah tahu? Apakah kamu ingin dia tahu? Dan ketika dia curhat soal kehidupan cintanya – yang sayangnya tidak melibatkan kamu – tidakkah kamu ingin berteriak “Woi! Saya di sini! Kok nggak nyadar2 sih?”

Please share your story and song with me. Share your scream.

Kirim kisah Anda ke: program@cosmopolitanfm.com paling lambat hari Selasa 25 Nov 2008 pukul 18.00, dan jangan lupa sertakan satu judul lagu yang paling mewakili kisah Anda. Bagi yang kisahnya terpilih akan mendapatkan 1 paket Rectoverso (CD & Buku) sebagai apresiasi karena Anda bersedia membuka hati dan berbagi dengan kita semua.

Siapa tahu, ini adalah kesempatan untuk akhirnya menyuarakan isi hati Anda... padanya.

Sampai bertemu di Rectoverso Moment hari Selasa depan, pukul 19.30 di Cosmopolitan 90.4 FM!

~ D ~