Wednesday, January 28, 2009

Rectoverso Moment Week#11 Winner

"4 Mei"
Oleh: Pritania Astari

Tanggal itu selalu terngiang-ngiang di kepala sejak saya tahu kapan tepatnya dia berulang tahun. Tidak pernah sedikit pun saya melupakan tanggal itu, layaknya menggenggam benda keramat yang tak mampu dan tak mau saya lepaskan. Begitu banyak perjuangan saya tempuh untuk mendapat tanggal itu. Bertanya pada kenalannya, saya tak berani. Takut mereka memberitahukan kepadanya. Bertanya pada teman dari temannya, mereka tidak tahu. Mengecek up-date ulang tahun di Friendster pun selalu tidak ada.

Suatu hari saya memberanikan diri untuk bertanya langsung padanya. Sebuah teks SMS pun saya kirimkan dengan hati berdebar. Selama ini SMS saya lebih sering diabaikan, tapi demi satu tanggal itu saya memberanikan diri untuk mengirimnya. Tentu saja saya tidak langsung bertanya to-the-point. Harus berbasa basi sedikit agar dia tidak merasa aneh. Sekitar setengah jam saya menunggu, ternyata dia membalasnya. Perasaan saya saat itu tidak bisa digambarkan. Saya bahagia sekali. Setelah beberapa kali berbalas SMS, saya pun menanyakan tentang hari ulang tahunnya. Agak lama ia membalas: 4 Mei.

Langsung saya rekam dan ingat tanggal itu baik-baik. 4 Mei. Lama saya menunggu untuk dapat mengetahui tanggal ulang tahunnya. Namun yang paling tidak saya sangka adalah, dia sendiri yang memberitahukan tanggal keramat itu. Tidak hanya SMS saya dibalas, apa yang selama ini saya cari pun akhirnya saya temukan.

4 Mei tiba. Subuh-subuh saya sudah bangun. Saya ingat sekali, hari itu hari Minggu. Sengaja saya pasang alarm lebih pagi dari biasanya karena hari itu saya niatkan untuk mengucapkan selamat kepadanya. Dua bulan lebih saya menunggu demi mendapatkan momen yang tepat untuk mengiriminya SMS lagi. Dan hari itu, tepat pada saat ulang tahunnya, adalah saat yang paling tepat. Buru-buru saya mengambil ponsel saya dan mulai mengetik. Cukup sederhana. Hanya mengucap: Wish you the happiest birthday ever and I hope all the best for you. Good luck. God bless.

Tidak lama kemudian sebuah SMS masuk. Saya menyempatkan diri untuk berbahagia dan berbangga hati sejenak, sambil menerka-nerka apa kiranya isi SMS itu. Namun Dan ternyata dia bertanya: Ini siapa? Tks sebelumnya.

Hati saya seperti tertusuk. Tidak ada semangat lagi. Namun saya coba mengalahkan ego saya, dan percakapan kami selanjutnya berjalan cukup baik. Syukurlah dia masih mengenal saya. Paling tidak masih tahu ketika saya menyebutkan nama.

Hampir tiga tahun saya menunggunya dan saat itu adalah kali terakhir dia membalas SMS saya. Hari itu, tanggal 4 Mei, dia telah menorehkan sejarah dalam hati saya sebagaimana hari itu juga bersejarah untuknya. Bahwa keringat apalagi darah tidak berlaku dalam perjuangan saya saat itu, melainkan ego dan harga diri. Untuk diabaikan, untuk dilupakan. Lagi.


* Naskah ini melalui proses edit minimal, tanpa mengurangi makna dan isi.

7 comments:

  1. :) congratulation atas kemenangan mengatasi ego yang tak perlu. pertempuran yang paling dahsyat memang pertempuran melawan diri sendiri. sepele mungkin momentnya, tapi ego terkadang muncul bak monster hitam besar yang siap menggelapkan logika.

    ReplyDelete
  2. :) congratulation atas kemenangan mengatasi ego yang tak perlu. pertempuran yang paling dahsyat memang pertempuran menghadapi diri sendiri. momentnya mungkin biasa, tapi terkadang ego muncul bak monster hitam besar yang siap menggelapkan logika.

    ReplyDelete
  3. Hhhh...tidak semua orang bisa berlapang dada untuk menerima ketika dilupakan, diabaikan, tidak dipedulikan, dan dipandang sebelah mata.Juga tidak semua orang bisa bijaksana untuk mengingat, memperhatikan, atau paling tidak berhenti mengabaikan orang-orang di sekelilingnya.

    ReplyDelete
  4. Hi Dee,

    Tidak tertera nama pemilik kisah tersebut.
    Apakah memang permintaan si pengirim untuk tidak dicantumkan namanya or ada kesalahan teknis ?

    Cheers,
    Jeny Khaeni

    ReplyDelete
  5. Perjuangan terbesar adalah perjuangan melawan ego...
    terima kasih kisahnya...

    ReplyDelete
  6. Save the best for last, isn't it ??^^
    Cerita paling menawan selama Rectoverseo Moment.Sayang banget kemaren justru ga sempet denger :(
    thanks for sharing !!

    ReplyDelete
  7. hem, kalo saya, berjuang untuk ngomong suka ke seseorang,,,, perjuangan mengalahkan ego dan harga diri,,,

    salam kenal, mbak dee

    ReplyDelete